Tulisan yang baik adalah yang mampu
mewakili secara tepat gagasan penulisnya. Enre (1994:5-7) mengemukakan bahwa
ada lima ciri-ciri tulisan yang baik, yaitu (1) bermakna; (2) jelas; (3) bulat
dan utuh; (4) ekonomis; dan (5) memenuhi kaidah-kaidah gramatika. Kelima
ciri-ciri tersebut diuraikan sebagai berikut ini.
1.
Tulisan
yang baik selalu bermakna. Tulisan yang baik harus mampu menyatakan sesuatu
yang mempunyai makna bagi seseorang dan memberikan bukti terhadap yang
dikatakan dalam tulisan.
2.
Tulisan
yang baik selalu jelas. Sebuah tulisan dapat disebut jelas jika pembaca dapat
membacanya dengan kecepatan yang tetap dan menangkap maknanya.
3.
Tulisan
yang baik selalu padu dan utuh. Sebuah tulisan dikatakan padu dan utuh jika
pembaca dapat mengikutinya dengan mudah karena ia diorganisasikan dengan jelas
menurut suatu perencanaan karena bagian-bagiannya dihubungkan satu dengan yang
lainnya, baik dengan perantaraan pola yang mendasarinya atau dengan kata atau
farasa penghubung.
4.
Tulisan
yang baik selalu ekonomis. Penulis yang baik tidak akan membiarkan waktu
pembaca hilang dengan sia-sia sehingga ia akan membuang semua kata yang
berlebihan dari tulisannya. Seorang penulis yang ingin mengikuti perhatian
pembacanya harus berusaha terus untuk menjaga agar karangannya padat yang lurus
ke depan.
5.
Tulisan
yang baik selalu mengikuti kaidah gramatika. Tulisan yang menggunakan bahasa
yang baku, yaitu bahasa yang dipakai oleh kebanyakan anggota masyarakat yang
berpendidikan dan mengharapkan orang lain juga menggunakan dalam komunikasi
formal dan informal, khususnya yang dalam bentuk tulisan.
Untuk
menghasilkan tulisan yang baik seseorang harus mampu menulis karena menulis merupakan
kemampuan yang kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan.
Dalam hal ini, Hastuti, (dalam Nurjamal, 2011:72) menyatakan bahwa keterampilan
menulis merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir
dan keterampilan ekspresi dalam bentuk tertulis. Kompleksitas tulisan itu
disebabkan oleh faktor-faktor yang harus terwujud dalam tulisan, yakni: sistematika
tulisan, ejaan, diksi, dan lain-lain.
Selanjutnya,
dinyatakan bahwa suatu tulisan dikatakan baik jika tersusun secara sistematis
apabila:
a.
terdapat
relevansi yang baik antara judul dengan bagian pendahuluan, bagian isi, dan
bagian penutup tulisan;
b.
terdapat
relevansi yang baik antara bagian awal/ pendahuluan dengan bagian isi dengan
bagian akhir/ penutup tulisan, atau sebaliknya;
c.
terdapat
relevansi antara kalimat/klausa yang satu dengan kalimat/klausa yang lain dalam
tiap alinea; dan
d.
terdapat
relevansi yang pas antara isi tulisan dengan tujuannya. (*Dari berbagai sumber/Takdir Kahar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar